Resume Artikel Ilmiah “The Effectiveness of Positive Deviance Hearth (Pos Gizi) to Improve Malnourished Children in Urban Surabaya, Indonesia”

 


Artikel ilmiah yang berjudul "The Effectiveness of Positive Deviance Hearth (Pos Gizi) to Improve Malnourished Children in Urban Surabaya, Indonesia" yang diterbitkan dalam Amerta Nutrition membahas efektivitas program Positive Deviance Hearth (PDH) atau Pos Gizi dalam memperbaiki status gizi anak-anak di kawasan perkotaan Surabaya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi perubahan status gizi anak-anak serta perubahan praktik pemberian makanan kepada anak selama dan setelah intervensi Pos Gizi.

Program PDH berfokus pada penerapan kebiasaan positif yang sudah ada di masyarakat sebagai upaya untuk mengatasi malnutrisi pada anak-anak. Pendekatan ini mengidentifikasi praktik-praktik pengasuhan, pemberian makanan, dan perilaku kesehatan yang dapat diadopsi oleh keluarga lain untuk memperbaiki status gizi anak-anak mereka. Program ini dilaksanakan di tiga kelurahan di Kecamatan Simokerto, Surabaya, yaitu Simolawang, Sidodadi, dan Tambakrejo. Penelitian ini melibatkan 29 anak yang mengalami masalah gizi kurang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intervensi PDH selama tiga bulan di Kecamatan Simokerto belum efektif dalam meningkatkan status gizi semua anak yang menjadi target. Meskipun ada peningkatan berat badan pada beberapa anak, hanya 10,3% anak yang mencapai target peningkatan berat badan lebih dari 900 gram pada hari ke-90. Selain itu, perubahan praktik pemberian makanan selama intervensi tidak secara signifikan mempengaruhi peningkatan status gizi anak-anak.

Pada awalnya, program ini berhasil meningkatkan berat badan anak-anak pada 10 hingga 12 hari pertama, namun terjadi penurunan kembali pada periode pemantauan selanjutnya, yaitu pada hari ke-30 dan ke-60. Penurunan ini terjadi karena tidak adanya kegiatan edukasi dan makan bersama yang dilakukan pada awal intervensi. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan berkelanjutan sangat penting untuk menjaga peningkatan status gizi yang sudah dicapai selama intervensi awal.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa perubahan praktik pemberian makanan belum memiliki hubungan yang signifikan dengan perubahan status gizi anak-anak. Hal ini mungkin disebabkan oleh waktu yang diperlukan untuk mengubah perilaku dalam memberikan makanan kepada anak-anak. Selain itu, faktor lingkungan seperti sanitasi dan keamanan pangan juga menjadi tantangan dalam mencapai perbaikan status gizi yang berkelanjutan.

Para penulis merekomendasikan bahwa intervensi PDH perlu dilakukan dengan pendekatan yang lebih holistik, melibatkan pendampingan berkelanjutan bagi ibu atau pengasuh anak, serta memperhatikan kondisi lingkungan yang mendukung. Hal ini termasuk perbaikan dalam manajemen limbah, penyediaan air bersih, dan peningkatan kesadaran akan praktik-praktik hidup bersih dan sehat.

Kesimpulannya, meskipun program PDH memiliki potensi untuk meningkatkan status gizi anak-anak, pelaksanaannya di kawasan perkotaan seperti Surabaya memerlukan strategi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Studi ini memberikan wawasan penting untuk pengembangan model intervensi gizi yang lebih efektif di masa mendatang, khususnya di lingkungan perkotaan dengan berbagai tantangan yang ada.

TUGAS PKKMB : Zahra Nadia Arini

Komentar